Mungkin itu adalah bom waktu dari akumulasi perasaan tidak senang yang terpendam sekian lama. Menumpuk dan akhirnya meledak. Tetapi semuanya terjadi karena kurang komunikasi saja.
Konflik antar etnis lebih banyak terjadi karena kurang komunikasi. Masing-masing pihak sudah menyatakan dirinya percuma dan sudah terlambat untuk berkomunikasi dengan etnis tetangga. Di samping itu perasaan diri sendiri yang lebih benar dan perasaan tidak puas terhadap apa yang didapatkan sekarang ini.
Kalo kedua hal tersebut terjadi bersamaan sudah pasti konflik yang akan terjadi. Dulu pernah terjadi padaku konflik 2 etnis yang baru kenal dalam sebuah kos-kosan. Masing-masing merasa benar sendiri bahkan sudah mau pasang peralatan perang. Walopun masih perang dingin tetapi sudah sangat menggangguku. Intinya mereka itu kurang komunikasi dari awal.
Perasaan tidak enak pertama terjadi dicuekin. Yang kedua kali mulai berasa, dibahas bersama teman satu etnis. Yang ketiga jadi pembicaraan hot sesama etnis. Peristiwa keempat sudah mulai saling menjauh. Dan seolah menjadi alasan yang sah untuk balas perbuatan tidak menyenangkan.
Ketidak mauan untuk saling memahami karakter dasar etnis inilah yang membuat konflik terjadi. Dari awal sudah tidak mau. Merasa dirinyalah yang paling benar. Ini sebenarnya masalah awal yang harusnya oleh pihak manajemen dipikirkan untuk kelangsungan dan keberhasilan perusahaan.
Konflik antar etnis lebih banyak terjadi karena kurang komunikasi. Masing-masing pihak sudah menyatakan dirinya percuma dan sudah terlambat untuk berkomunikasi dengan etnis tetangga. Di samping itu perasaan diri sendiri yang lebih benar dan perasaan tidak puas terhadap apa yang didapatkan sekarang ini.
Kalo kedua hal tersebut terjadi bersamaan sudah pasti konflik yang akan terjadi. Dulu pernah terjadi padaku konflik 2 etnis yang baru kenal dalam sebuah kos-kosan. Masing-masing merasa benar sendiri bahkan sudah mau pasang peralatan perang. Walopun masih perang dingin tetapi sudah sangat menggangguku. Intinya mereka itu kurang komunikasi dari awal.
Perasaan tidak enak pertama terjadi dicuekin. Yang kedua kali mulai berasa, dibahas bersama teman satu etnis. Yang ketiga jadi pembicaraan hot sesama etnis. Peristiwa keempat sudah mulai saling menjauh. Dan seolah menjadi alasan yang sah untuk balas perbuatan tidak menyenangkan.
Ketidak mauan untuk saling memahami karakter dasar etnis inilah yang membuat konflik terjadi. Dari awal sudah tidak mau. Merasa dirinyalah yang paling benar. Ini sebenarnya masalah awal yang harusnya oleh pihak manajemen dipikirkan untuk kelangsungan dan keberhasilan perusahaan.
Comments